Di awal tahun 2010, beberapa perusahaan yang ada di Indonesia telah bersiap-siap untuk menerapkan sistem pelaporan terbaru yang sudah beberapa tahun diterapkan di Uni Eropa. Memang dunia akuntansi Indonesia saat ini selalu berkiblat ke arah Amerika Serikat sehingga pedoman akuntansi di sana yang disebut GAAP (General Accepted Accounting Principles) diterapkan di Indonesia dengan beberapa adaptasi sesuai dengan lingkungan yang ada di Indonesia. Sistem akuntansi terbaru yang akan diterapkan di Indonesia tersebut dikenal dengan nama IFRS (International Financial Reporting Standards).
Banyak penelitian mengenai penerapan IFRS di suatu negara sebelum negara tersebut mengaplikasikannya secara menyeluruh. Hal tersebut dirasa penting mengingat posisi akuntansi di suatu perusahaan yang berfungsi sebagai jendela untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut mempunyai kondisi yang sehat atau tidak. Meskipun IFRS telah mengambil perhatian banyak negara karena model di dalamnya yang sesuai dengan kondisi ekonomi dunia saat ini, tetapi bukanlah berarti IFRS bisa diterapkan di suatu negara secara keseluruhan. Banyak faktor yang bisa merubah jalur IFRS sehingga tidak bisa diadopsi suatu negara dengan baik.
Penulis mendapatkan suatu jurnal yang telah meneliti penerapan IFRS di Uni Eropa yang telah mendapatkan beberapa faktor yang bisa mempengaruhi penerapan IFRS di suatu negara.
IFRS Adoption and Accounting Quality: A Review
Naomi S. Soderstrom
Associate Professor
University of Colorado at Boulder
Naomi.soderstrom@colorado.edu
Kevin Jialin Sun
Assistant Professor
University of Hawaii at Manoa
IFRS Adoption and Accounting Quality: A Review
Abstract
In 2002, the European Union (EU) Parliament passed a regulation that requires consolidated and simple accounts for all companies listed in the EU to use International Financial Reporting Standards (IFRS) for fiscal years starting after January 1, 2005. This change in accounting systems will have a large impact on the information environment for EU companies. This paper provides a review of the literature on adoption of different GAAPs. We thus provide background and guidance for researchers studying the change in accounting quality following widespread IFRS adoption in the EU. We argue that cross-country differences in accounting quality are likely to remain following IFRS adoption because accounting quality is a function of the firm’s overall institutional setting, including the legal and political system of the country in which the firm resides.
Berdasarkan jurnal yang telah dibuat oleh Naomi S. Soderstrom dari University of Colorado dan Kevin Jialin Sun dari University of Hawaii, didapatkan tiga faktor yang bisa mempengaruhi secara langsung kualitas pelaporan akuntansi di dalam model IFRS, yaitu (1) the quality of the standard’s (kualitas dari suatu standar), (2) a country’s legal and political system (sistem politik dan hukum suatu negara), dan (3) financial reporting incentives (pendanaan untuk pelaporan keuangan).
Perkembangan dunia finansial di suatu negara secara tidak langsung dipengaruhi oleh kondisi politk suatu negara, apakah aman atau tidak. Berdasarkan penelitian oleh Naomi S. Soderstrom dan Kevin Jialin Sun tersebut, empat faktor pendanaan untuk pelaporan keuangan yaitu (1) financial market development (perkembangan pasar finansial), (2) capital structure (struktur pasar), (3) ownership structure (struktur kepemilikan), dan (4) tax system (system pajak) dapat dipengaruhi oleh kebijakan politik dan sistem hukum yang diterapkan oleh pemerintahan suatu negara.
Sumber : www.ssrn.com
Akuntansi International
Key : Faktor yang mempengaruhi perkembangan dunia akuntansi
0 komentar:
Posting Komentar