Pendahuluan
Pada rapat dewan direksi perusahaan bukan lalu, peserta prihatin bahwa tidak ada produk baru yang dikembangkan dalam 4 tahun terakhir dan bahwa laba perusahaan terus menurun. Salah seorang anggota dewan mengusulkan bahwa cuti oanjang yang diberikan kepada manajer dan staf kunci perusahaan dapat membuat mereka bersemangat dan membantu kreativitas muncul kembali. Pada waktu itu, usul tersebut hanya dianggap sambil lalu dan tidak dibicarakan lebih jauh. Karena merasa perlu untuk mempertimbangkan pilihan tersebut dengan serius, saya telah bertukar pendapat dengan beberapa perusahaan yang telah memberikan fasilitas ini kepada manajer mereka. Saya lebih jauh telah memperoleh data dari mereka, yang menunjukkan manfaat dari adanya cuti panjang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, ada alasan yang kuat untuk menerapkan kebijakan cuti panjang dalam perusahaan kita. Rincian diskusi yang saya lakukan dengan perusahaan lain dan datanya dipaparkan di bawah ini.
Intisari Pembicaraan Telepon dengan Direktur dan Wakil Direktur Berbagai Perusahaan
Saya berbicara dengan presiden direktur, wakil direktur, dan direktur IBM, Tandem, Apple Computers, Eli Lilly, dan Time Warner Inc. Semua perusahaan tersebut telah memberlakukan kebijakan cuti panjang setidaknya selama 9 tahun terakhir. Beberapa direktur yang berbicara dengan saya mengatakan mereka memprakarsai kebijakan tersebut karena menemukan bahwa produktivitas mereka sendiri meningkat setelah berhenti sebentar dari pekerjaan dan melakukan hal lain. Beberapa mengatakan bahwa mereka menerapkan cuti panjang karena merasa staf manajerial mereka mengalami kebosanan luar biasa setelah setelah bertahun-tahun tanpa berhenti bekerja dan akhirnya menjadi tidak efektif.
Tanpa kecuali, semua mengatakan akan baik bagi bisnis untuk memberikan manajer kesempatan memperbarui kehidupan mereka dan mengisi ulang ”baterai” mereka tiap 6 tahun atau sekitar itu, sehingga mereka dapat kembali bekerja dengan semangat yang baru. Beberapa dari banyak keuntungan yang dirasakan oleh mereka adalah :
1.Lebih antusias dan semangat kerja.
2.Hubungan kerja yang lebih baik dengan staf.
3.Pendekatan yang segar untuk menyelesaikan masalah dengan tingkat persaingan yang lebih sedikit di antara berbagai departemen.
4.Lebih kreatif mencetuskan ide, strategi pemasaran baru, dan ide pengembangan produk.
5.Tempat kerja yang lebih dinamis dalam hal interaksi antarpribadi, kerja sama, dan pemecahan masalah bersama.
Beberapa Data Fakta
Lampiran, yang memuat informasi dari dua perusahaan, menunjukkan bahwa jumlah produk baru yang dikembangkan berlipat empat dalam satu perusahaan dan meningkat lima kali di perusahaan lainnya dalam tahun setelah pemberlakuan cuti panjang. Seperti pengakuan mereka, peningkatan tersebut tidak dapat hanya dikaitkan dengan cuti panjang, tetapi mereka juga mencatat bahwa kebanyakan produk baru yang dikembangkan adalah di bawah kepemimpinan para manajer yang kembali dari cuti panjang selama 3 bulan. Anda akan melihat bahwa statistik pengembangan produk baru bagi para manajer tersebut, sebelum dan sesudah cuti panjang mereka, sangat jauh berbeda! Penguatan teori kami juga adalah penurunan angka setelah tahun keempat atau kelima sekembalinya mereka dari cuti panjang dan naik kembali setelah cuti panjang berikutnya. Yang layak dicatat pula adalah bahwa tahun ”kenaikan” tidak berbeda dari tahun lainnya dalam hal situasi ekonomi, kemajuan teknologi, atau faktor lain yang mungkin berpengaruh kangsung terhadap inovasi!
Saya juga menyertakan dalam Lampiran salinan artikel tentang Kehidupan Eksekutif, yang muncul dalam sebuah jurnal terkemuka pada 3 Juli 2000, yang mungkin sudah Anda baca. Tidakkah mengherankan dan mengagumkan bahwa banyak eksekutif yang mencoba sesuatu yang baru selama cuti panjangm pada akhirnya ingin kembali ke pekerjaan lama mereka? Kasus yang ditampilkan dari rekan firma hukum, Axinn, yang merinduka kekakuan pekerjaan lamanya dan tidak dapat mengusir karakter pengacara dalam dirinya ketika mencoba menjadi seorang calon pendeta Yahudi selama cuti panjangnya, sangat menarik.
Manfaat Cuti Panjang
Manfaat cuti panjang bagi manajer tidak diragukan lagi; menyegarkan diri mereka kembali dengan mencoba hal-hal baru atau melakukan sesuatu uang mereka impikan (seperti belajar bermain flute, melukis, atau menulis). Aktivitas tersebut tampaknya memberi mereka kesempatan baru dalam kehidupan profesional, tapi manfaat bagi perusahaan tampaknya lebih besar lagi, seperti dialami oleh perusahaan yang telah menerapkan skema ini. Pendapatan Apple Computer konon berlipat empat di bawah kepemimpinan Tn. John Sculley, yang mengambil cuti panjang 9 minggu. Sekali lagi, tidak seorang pun yang mempertalikan hubungan sebab-akibat, tetapi mungkin terdapat korelasi kuat dalam hal tersebut! Tn. Lerman, partner Wilmer, Cutler & Pickering, menegaskan bahwa ketika manajer kembali dari cuti panjang, mereka lebih efektif dan segar.
Rekomendasi
Berdasarkan bukti kualitatif dan kuantitatif yang dihasilkan dari sejumlah organisasi yang telah mengimplementasikan kebijakan cuti panjang, saya sangat merekomendasikan agar kita juga menerapkan kebijakan cuti panjang di perusahaan kita. Saran saya adalah pemberian cuti panjang 3 bulan dengan gaji untuk semua ahli litbang, serta staf manajerial dan eksekutif, setelah setiap 6 tahun pengabdian. Biaya imlementasi dengan melibatkan ahli, manajer, dan eksekutif senior kita dianalisis. Kemungkinan manfaat dalam 10 tahun prakarsa kebijakan tersebut dalam hal pengembangan produk baru, peningkatan penjualan, dan pemecahan masalah bersama berkaitan dengan tingkat energi kepala departemen yang lebih tinggi.
Saya akan meminta direktur SDM untuk mengumpulkan informasi dari lebih banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan cuti panjang dan memintanya untuk melakukan presentasi kepada Dewan pada rapat berikutnya. Sementara itu, jika Anda membutuhkan lebih banyak informasi atau klarifikasi, jangan ragu menghubungi Saya.
Kesimpulannya, perusahaan kita berada di persimpangan jalan dan para ahli serta manajer memerlukan penyegaran untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas mereka. Tekanan yang terus-menerus dan kerja keras tanpa henti membuat mereka sangat kelelahan. Banyak yang frustrasi karena beban pekerjaan mereka. ”Hanya bekerja dan tidak bermain” telah mengikis semangat kerja dan mengeringkan ide-ide kreatif mereka. Kini saatnya kita menyuntikkan vitalitas ke dalam sistem melalui cuti panjang.
Sumber :
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Tanggapan : Penulisan di atas termasuk memakai metode deskriptif untuk menjelaskan suatu kejadian yang sedang berlangsung. Peneliti ingin mengetahui apakah cuti panjang yang diterapkan di berbagai perusahaan dapat diterapkan pada perusahaannya sehingga para manajer dapat membuat ide-ide kreatif yang dapat meningkatkan volume penjualan. Metode deskriptif mencakup beberapa macam, jenis yang cocok denngan penulisan di atas yaitu jenis survei. Peneliti tidak memperhitungkan hubungan antar variabel karena peneliti melihat kondisi yang ada di perusahaan yang lain apakah bisa diterapkan di perusahaannya dengan mengambil berbagai keuntungan yang bisa diperoleh bila menerapkan cuti panjang bagi para manajer.
MENGAPA CUTI PANJANG PENTING BAGI MANAJER CONTOH KASUS PERUSAHAAN FARMASI MUELLER
Jumat, 26 Maret 2010
Label:
Riset Akuntansi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar