Akuntansi keuangan dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia digunakan. Setiap bangsa memiliki sejarah, norma, budaya, serta sistem politik dan ekonomi yang berbeda, yang terdapat pada tingkatan yang beragam dalam perkembangan ekonomi. Pengaruh-pengaruh ini berinteraksi satu sama lain dan berdampak pada perkembangan dan aplikasi praktek akuntansi keuangan dan pelaporannya. Perusahaan multinasional yang beroperasi di banyak negara dapat memperoleh lebih dari setengah pendapatan mereka di luar negeri. Karena perbedaan-perbedaan tersebut, standar akuntansi keuangan yang diaplikasikan terhadap data akuntansi yang dilaporkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional ini bervariasi secara signifikan antara satu negara dengan negara yang lain.
Perusahaan-perusahaan menyiapkan laporan keuangan yang ditujukan langsung kepada pengguna utama mereka. Di masa lalu, kebanyakan pengguna adalah penduduk dari negara yang sama dengan negara perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan. Bagaimanapun juga, penyatuan perusahan dan organisasi multinasional seperti European Union (EU), GATT, dan NAFTA telah membuat pelaporan keuangan antarnegara/ transnasional menjadi lebih terlihat biasa. Pelaporan keuangan antarnegara menghendaki penggunanya untuk memahami praktek akuntansi yang diterapkan oleh suatu perusahaan, bahasa negara di mana perusahaan tersebut berkedudukan, dan mata uang yang digunakan perusahaan untuk menyiapkan laporan keuangannya. Jika investor dan kreditor tidak dapat meperoleh informasi keuangan yang dapat dimengerti tentang perusahaan yang beroperasi di luar negeri, mereka tidak akan tertarik untuk berinvestasi atau meminjamkan uang kepada perusahaan tersebut. Sebagai hasilnya, dilakukan usaha untuk menyelaraskan standar akuntansi di antara negara-negara tersebut.
Salah satu masalah utama yang saat ini sedang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat adalah kemampuan mereka untuk bersaing dalam perekonomian global dengan pelaporan keuangan antarnegara.
Paparan pertama perusahaan terhadap akuntansi internasional sering terjadi sebagai hasil dari pembelian atau penjualan barang dagangan dengan entitas asing. Kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing menimbulkan beberapa masalah yang unik. Pertama, terdapat kemungkinan timbulnya gain atau loss dari kurs mata uang yang terjadi karena adanya perbedaan waktu pemesanan, penerimaan barang, dan pelunasan pembayaran. Oleh karena itu, perubahan nilai relatif mata uang memberikan risiko yang lebih tinggi terhadap timbulnya gain atau loss dari kurs mata uang. Juga, sangat sulit untuk memperoleh informasi kredit internasional dan mengevaluasi likuiditas dan solvensi perusahaan dari laporan keuangannya akan sangat rumit terlebih dengan penggunaan bahasa dan/ atau prinsip akuntansi yang berbeda.
Karena peningkatan perdagangan perusahaan asing, akan sangat penting untuk menciptakan divisi internasional. Penting juga untuk mengembangkan keahlian akuntansi internasional. Akhirnya, perusahaan tersebut dapat berharap untuk meningkatkan modal di pasar asing. Jika demikian, perusahaan tersebut harus menyiapkan laporan keuangannya dengan cara yang dapat diterima dan sesuai dengan perdagangan saham asing. Dalam banyak kasus, laporan yang disiapkan sesuai dengan GAAP AS tidak dapat diterima terlebih dalam pendaftaran dokumen perdagangan internasional, tetapi di lain kasus, seperti di Kanada dan Jepang, prinsip-prinsip ini bisa diterima.
Selain hal tersebut, perusahaan multinasional perlu untuk melakukan analisis pelaporan keuangan untuk menciptakan suatu kondisi yang efektif atas fungsi dari laporan keuangan. Suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan yaitu:
(1) analisis strategi usaha,
(2) analisis akuntansi
(3) analisis keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas)
(4) analisis prospektif (peramalan dan penilaian)
Sebuah perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan kepada pengguna di luar negeri bisa memakai satu dari beberapa pendekatan untuk menyusun laporan keuangannya:
1. Mengirimkan laporan keuangan yang sama kepada semua pemakai laporan keuangan (baik domestik maupun luar negeri).
2. Menerjemahkan bahasa yang digunakan dalam laporan keuangan yang dikirimkan ke pemakai luar negeri, dalam bahasa yang digunakan di negara pemakai tersebut.
3. Melakukan translasi atas laporan keuangan yang dikirimkan ke pihak pemakai luar negeri, sesuai dengan mata uang yang digunakan di negara pemakai laporan tersebut.
4. Mempersiapkan 2 laporan keuangan, yang satu memakai bahasa, mata uang, dan prinsip akuntansi negara asal perusahaan, dan yang satu lagi memakai bahasa, mata uang, dan prinsip akuntansi yang sesuai dengan yang digunakan di negara tempat pemakai laporan keuangan berada.
5. Mempersiapkan laporan keuangan berbasis pada prinsip-prinsip akuntansi yang disetujui kalangan luas di dunia.
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai sumber informasi dan lainnya.
Sumber informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2) organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
Sumber bacaan :
1. Choi, Frederick D.S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
2. Reksoprajitno, Soedijono. Ekonomi Internasional Pengantar Lalu-Lintas Pembayaran Internasional. 1993: Universitas Gunadarma.
3. Schroeder, Clarks, Cathey. Financial Accounting Theory and Analysis. Eight Edition. John Wiley & Sons.